"Jatuh cinta yang sedang-sedang aja la, kerna apa pun di dalam dunya ini bisa berubah.
Hati kita ini sesungguhnya milik Allah. Dia yang bisa bolak balikkan hati hati kita. Saat kita yakin dan percaya bahwa kita akan hidup dengan jodoh kita sehingga akhir hayat, keyakinan kita diuji dengan perpisahan. Lantas, apakah mahu salahkan Tuhan? Apakah mahu persoalkan kenapa ujian perpisahan yang kita terpaksa hadapi? Apakah tiada ujian lain yang lebih layak untuk kita?
Ketahuilah, mencintai dengan sepenuhnya jiwa dan raga hanya layak untuk Allah sahaja. Cobalah berkorban apa sahaja untuk yang menciptakan kita, yang menerbitkan rasa cinta dalam hati kita, yang membolak balikkan hati kita. Kita mengaku kita cintakan Allah dan Rasul-Nya, tapi perbuatan dan tindakan kita tak se-gah dan seagung kata-kata cinta.
Lantas....apakah kita layak untuk cinta sepenuhnya sesama hamba, sedangkan kecintaan kita pada Tuhan belum terbukti apa-apa? Apa benar kita mencinta?
Bagi yang yaqin, bahawa Allah SWT adalah sebaik-baik perancang kehidupan seorang manusia, segalanya diserahkan kepada-Nya. Tiada apa yang mahu dicemaskan sama ada dari segi jodoh, rezeki dan kematian. Pun begitu, usaha dan doa juga perlu dilakukan agar perancangan Allah SWT itu sampai kepada kita. Jika ditakdirkan tiada jodoh sehingga mati, bukankan Allah SWT sarankan kita untuk berdoa banyak-banyak kepada-Nya kerna dengan doa itu, takdir seseorang boleh berubah dengan izin Allah SWT.
Justru itu, cintakan manusia berpada-padalah, biarkan yang sedang sedang aja. Bila orang yang kita cinta melukakan hati kita, kita bisa terima dan redha kerna cinta Allah itu sentiasa ada untuk kita."
Allahumma yaa muqollibal quluub, tsabbit quluubana 'ala diinik wa 'ala taa'atik. Ya muqollibal quluub tsabbit quluubana bil iiman wal islam. Aameen
No comments:
Post a Comment