22 June 2009

Bolehkah kita berlaku adil???

Bolehkan kita berlaku adil?

persoalan yang rasanya senang dijawab dan begitu sukar untuk dilaksanakan...berlaku adil!
bolehkah seorang ayah berlaku adil di dalam melayan karenah anak-anaknya?
mampukah seorang ibu berlaku adil di dalam melayani kerenah anak-anaknya, memberikan kasih sayang yang sama rata dengan anak-anaknya?

mampukah juga seorang suami berbagi sama rata kasih dan sayang yang ada samaada zahir dan batin terhadap isteri-isterinya?

mampu jugakah seorang ketua bersikap adil terhadap anak-anak buahnya?

berjayakah seorang guru bersikap sama rata terhadap anak-anak didiknya?


pernah tak kita berhadapan dengan ketidak sama rataan ini?....

seorang ayah atau ibu memberikan kasih sayang yang lebih kepada seorang anak dari anak-anak yang lain

seorang guru mempunyai pelajar 'favourite' berbanding pelajar-pelajar biasa yang lain

seorang ketua mempunyai pekerja 'favourite' atau harapan berbanding dari anak-anak buahnya yang lain

seorang suami lebih menyayangi isteri kedua atau ketiga atau keempat dari isteri-isteri yang lain...


Adil atau keadilan adalah sebuah kata yang tidak asing lagi bagi kita semua.

Imam al-Mawardi (salah seorang ulama pengikut madzhab Imam asy-Syafi'i) berkata, dalam kitab beliau yang berjudul Adab ad-Dunya wa ad-Diin,
"Sesungguhnya di antara perkara yang dapat membuat baik keadaan dunia ini adalah keadilan yang menyeluruh dan mencakup semua sisi kehidupan. Keadilan akan mengajak manusia untuk berbuat baik terhadap sesama, membangkitkan semangat untuk melakukan ketaatan kepada Allah Ta'ala. Dengan keadilan, dunia akan dipenuhi dengan kemakmuran, harta benda akan berkembang dan bertambah banyak, penguasa akan merasa aman dan pemerintahannya akan berumur panjang. Tidak ada sesuatu yang lebih cepat menghancurkan dunia dan merusak serta mengotori hati-hati manusia daripada kezhaliman yang merupakan lawan dari keadilan."


Berlaku adil merupakan kewajipan seorang muslim - kewajipan yang utama dan pasti, bahkan bersikap adil menjadi salah satu sifat utama seorang manusia secara umumnya.

Allah Ta'ala memerintahkan setiap muslim untuk berlaku adil di dalam firmanNya, "Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat." (QS. an-Nahl: 90)


Memetik artikel Saudara Herman Abul Hasan, beliau memaklumkan - Keadilan memiliki banyak aspek yang dapat ditunjukkan, antara lain:


a.. Adil terhadap Allah Ta'ala, yaitu dengan tidak berbuat syirik dalam beribadah kepadaNya, mengimani nama-namaNya dan sifat-sifat-Nya, menaatiNya dan tidak bermaksiat kepadaNya, senantiasa berdzikir dan tidak melupakanNya serta mensyukuri nikmat-nikmatNya dan tidak mengingkarinya.
b.. Adil terhadap sesama manusia, yaitu dengan memberikan hak-hak mereka dengan sempurna tanpa menzaliminya, sesuai dengan apa yang menjadi haknya.

c.. Adil terhadap keluarga (anak dan istri), yaitu dengan tidak melebihkan dan mengutamakan salah seorang di antara mereka atas yang lainnya atau kepada sebagian atas sebagian yang lainnya.

d.. Adil dalam perkataan, yaitu dengan berkata baik dan jujur tidak berdusta, berkata kasar, bersumpah palsu, mengghibah saudara seiman dan lain-lain.
e.. Adil dalam berkeyakinan, yaitu dengan meyakini perkara-perkara yang disebutkan dalam al-Qur'an dan as-Sunnah yang shahih dengan keyakinan yang pasti tanpa keraguan sedikitpun dan tidak meyakini hal-hal yang tidak benar yang menyelisihi keduanya.
f.. Adil dalam menetapkan hukum dan memutuskan perselisihan yang terjadi antara sesama manusia, yaitu dengan menjadikan al-Qur'an dan as-Sunnah sebagai sumber hukum dan pemutus perkara tersebut.

Adil dan berlaku adil merupakan perbuatan yang memang amat sukar untuk kita hidupkan di dalam jiwa kita...sesukar mana pun keadilan tersebut untuk kita resapkan di dalam jiwa dan menjadi sebahagian dari perlakuan kita seharian, kita wajib mencuba untuk berlaku adil, menegakkan keadilan dan adil di dalam segala perbuatan zahir dan batin kita kerana hasilnya nanti akan lumayan dan buah keadilan yang amat manis akan kita kecapi akhirnya...InsyaAllah. Yang penting, Istiqamah!

No comments: