Salaam Jumaat...
Surah Al-Kahf, Verse 109:
قُل لَّوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَادًا لِّكَلِمَاتِ رَبِّي لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ أَن تَنفَدَ كَلِمَاتُ رَبِّي وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهِ مَدَدًا
Say: If the sea were ink for the words of my Lord, the sea would surely be consumed before the words of my Lord are exhausted, though We were to bring the like of that (sea) to add.
Al-Kahfi ayat 109
“Katakanlah: `Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)`”.(QS. 18:109)
Luasnya dan besarnya nikmat Allah swt berikan kepada hambaNya. Mana mungkin kita dapat menghitung semua nikmat yang Allah swt telah berikan kepada kita. Dari sekecil-kecil nikmat seperti dapat makan sehinggalah yang paling besar nikmat - Iman dan Islam.
Itupun kita masih lagi berkira dengan Allah swt. Masih lagi berkira kenapa orang lain dapat lebih, aku dapat sikit. Kenapa orang lain kaya, aku cukup makan sahaja. Kenapa orang lain bahagia dengan kehidupan yang ada suami/isteri dan anak-anak, sedangkan aku masih sendirian. Kenapa orang lain boleh berjalan sedangkan aku cacat tiada kaki. Kenapa...kenapa dan kenapa.
Tanpa kita sedar, kita seringkali mempersoalkan nikmat yang Allah swt berikan, sedangkan nikmat Allah swt terhadap hambaNya tidak terhitung.
Nikmat ilmu, semakin kita belajar wajib kita rasa bahawa kita masih cetek ilmu kerna semakin kita belajar semakin banyak benda2 yang kita tidak tahu - menuntut ilmu, mencari ilmu, menambah ilmu di dada bukan untuk kita membangga diri, tetapi untuk merendahkan hati kita. Semakin tinggi ilmu yg kita ada, ilmu tahap doktor falsafah, tahap professor, tahap noble prize, - semakin ianya menundukkan hati kita. Jika berlaku sebaliknya, semak2 belek2 musahabahlah hati kita.
Allahul Musta'aan
No comments:
Post a Comment