Hari nie, hari yang ke-20 Ramadhan saya sudah mula menerima ucapan Hari Raya. Semenjak berkembangnya teknologi internet ini, kad raya semakin hilang fungsinya.
Ucapan Hari Raya di kalangan kita jarang-jarang menggunakan ucap selamat seperti di bawah:
“Taqabbalallahu minna wa minkum, Shiyamana wa Shiyamakum . Ja’alanallaahu Minal Aidin wal Faidzin”
Artinya, “Semoga Allah menerima amal-amal kami dan kamu, Puasa kami dan kamu. Dan semoga Allah menjadikan kami dan kamu termasuk dari orang-orang yang kembali (dari perjuangan Ramadhan) sebagai orang yang menang.”
Selalunya kita akan mengucapkan ~ "Selamat Hari Raya 'Aidilfitri, Maaf Zahir & Batin"
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah ditanya tentang ucapan selamat pada hari raya maka beliau menjawab [Majmu Al-Fatawa 24/253] :
“Ucapan pada hari raya, di mana sebagian orang mengatakan kepada yang lain jika bertemu setelah solat 'Eid :
تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكم
Taqabbalallahu minnaa wa minkum
“Artinya : Semoga Allah menerima dari kami dan dari kalian”
Akan tetapi Imam Ahmad berkata :
“Aku tidak pernah memulai mengucapkan selamat kepada seorangpun, namun bila ada orang yang mendahuluiku mengucapkannya maka aku menjawabnya. Yang demikian itu karena menjawab ucapan selamat bukanlah sunnah yang diperintahkan dan tidak pula dilarang. Barangsiapa mengerjakannya maka baginya ada contoh dan siapa yang meninggalkannya baginya juga ada contoh, wallahu a’lam.”
[Lihat Al Jauharun Naqi 3/320. Berkata Suyuthi dalam 'Al-Hawi: (1/81) : Isnadnya hasan]
Makanya, bersempena kedatangan Syawal ini, saya mengucapkan :-
“Taqabbalallahu minna wa minkum, Shiyamana wa Shiyamakum . Ja’alanallaahu Minal Aidin wal Faidzin”
Artinya, “Semoga Allah menerima amal-amal kami dan kamu, Puasa kami dan kamu. Dan semoga Allah menjadikan kami dan kamu termasuk dari orang-orang yang kembali (dari perjuangan Ramadhan) sebagai orang yang menang.”
WALLAHU TA'ALA A'LAM
No comments:
Post a Comment