06 July 2017

Refleksi : Jatuh Cinta

"Jatuh cinta yang sedang-sedang aja la, kerna apa pun di dalam dunya ini bisa berubah.

Hati kita ini sesungguhnya milik Allah. Dia yang bisa bolak balikkan hati hati kita. Saat kita yakin dan percaya bahwa kita akan hidup dengan jodoh kita sehingga akhir hayat, keyakinan kita diuji dengan perpisahan. Lantas, apakah mahu salahkan Tuhan? Apakah mahu persoalkan kenapa ujian perpisahan yang kita terpaksa hadapi? Apakah tiada ujian lain yang lebih layak untuk kita?

Ketahuilah, mencintai dengan sepenuhnya jiwa dan raga hanya layak untuk Allah sahaja. Cobalah berkorban apa sahaja untuk yang menciptakan kita, yang menerbitkan rasa cinta dalam hati kita, yang membolak balikkan hati kita. Kita mengaku kita cintakan Allah dan Rasul-Nya, tapi perbuatan dan tindakan kita tak se-gah dan seagung kata-kata cinta.

Lantas....apakah kita layak untuk cinta sepenuhnya sesama hamba, sedangkan kecintaan kita pada Tuhan belum terbukti apa-apa? Apa benar kita mencinta?

Bagi yang yaqin, bahawa Allah SWT adalah sebaik-baik perancang kehidupan seorang manusia, segalanya diserahkan kepada-Nya. Tiada apa yang mahu dicemaskan sama ada dari segi jodoh, rezeki dan kematian. Pun begitu, usaha dan doa juga perlu dilakukan agar perancangan Allah SWT itu sampai kepada kita. Jika ditakdirkan tiada jodoh sehingga mati, bukankan Allah SWT sarankan kita untuk berdoa banyak-banyak kepada-Nya kerna dengan doa itu, takdir seseorang boleh berubah dengan izin Allah SWT.
Justru itu, cintakan manusia berpada-padalah, biarkan yang sedang sedang aja. Bila orang yang kita cinta melukakan hati kita, kita bisa terima dan redha kerna cinta Allah itu sentiasa ada untuk kita."

Allahumma yaa muqollibal quluub, tsabbit quluubana 'ala diinik wa 'ala taa'atik. Ya muqollibal quluub tsabbit quluubana bil iiman wal islam. Aameen

05 July 2017

Refleksi : Tundukkan Pandanganmu

Seorang suami mengadukan apa yang dia rasakan kepada seorang Syeikh. Dia berkata:

Ketika aku mengagumi calon isteriku seolah-olah dalam pandanganku Allah tidak menciptakan perempuan yang lebih cantik darinya di dunia ini.

Ketika aku sudah meminangnya, aku melihat banyak pula perempuan seperti dia.

Ketika aku sudah menikahinya aku lihat banyak sekali perempuan yang jauh lebih cantik dari dirinya.

Ketika sudah berlalu beberapa tahun pernikahan kami, aku melihat seluruh perempuan lebih manis daripada isteriku.

Syeikh berkata: "Apakah kamu mahu aku beritahu yang lebih dahsyat daripada itu dan lebih pahit?"

Laki-laki itu terus berkata: Iya, mahu.

Syeikh: Sekalipun kamu mengahwini seluruh perempuan yang ada di dunia ini pasti anjing yang berkeliaran di jalanan itu lebih cantik dalam pandanganmu daripada mereka semua.

Laki-laki itu tersenyum masam, lalu ia bertanya: "Kenapa tuan Syeikh berkata demikian?"

Syeikh: Kerana masalahnya terletak bukan pada isterimu. Tapi masalahnya adalah bila manusia diberi hati yang tamak, pandangan yang menyeleweng dan kosong dari rasa malu kepada Allah; tidak akan ada yang bisa memenuhi pandangan matanya kecuali tanah kuburan.

Rasulullah bersabda: "لَوْ أَنَّ لِابْنِ آدَمَ وَادِيًا مِنْ ذَهَبٍ أَحَبَّ أَنْ يَكُونَ لَهُ ثَانِيًا، وَلَنْ يَمْلأَ فَاهُ إِلا التُّرَابُ، وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ "

"Andaikan anak Adam itu memiliki lembah penuh berisi emas pasti ia akan menginginkan lembah kedua, dan tidak akan ada yang boleh memenuhi mulutnya kecuali tanah. Dan Allah akan menerima taubat siapa yang mahu bertaubat".

Jadi, masalah yang kamu hadapi sebenarnya adalah kamu tidak menundukkan pandanganmu dari apa yang diharamkan Allah.

Sekarang, apakah kamu menginginkan sesuatu yang akan mengembalikan kecantikan isterimu seperti pertama kali kamu mengenalnya? Ketika ia menjadi wanita tercantik di dunia ini?

Laki-laki itu: Iya, mau sekali.

Syeikh: Tundukkan pandanganmu!!!

Sumber: Petikan dari Internet