27 June 2016

Muhasabah Diri: Perbetulkan Niat Bersedekah (Ramadhan Hari 22)

Ramadhan hari ke-22. Tinggal lebih kurang 8 hari sahaja lagi untuk kita mengejar kenikmatan berpuasa dan kelebihan beramal yang dilipatkali gandanya oleh Allah SWT. Rebutlah peluang keemasan ini untuk menambahkan sadaqah kita, menambah amal kita, memperbaiki bacaan Al-Quran kita, meningkatkan kefahaman kita terhadap Al-Quran, menyantuni Al-Quran setiap masa dan mudah-mudah selepas Ramadhan, tabiatnya berterusan sehingga Allah perkenankan ketemu di Ramadhan yang akan datang.

Dari Ali bin Abi Thalib r.a., Rasulullah saw. bersabda, “Segeralah bersedekah, sesungguhnya musibah tidak dapat melintasi (mendahului) sedekah.” (Razin, Misykât). Ali berkata: "Pancinglah rezeki dengan sedekah." “Setiap awal pagi saat matahari terbit, Allah menurunkan dua malaikat ke bumi. Lalu salah satu berkata, ‘Ya Allah, berilah karunia orang yang menginfakkan hartanya. Ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya karena Allah’. Malaikat yang satu berkata, ‘Ya Allah, binasakanlah orang-orang yang bakhil.” (Muttafaq ‘Alaih dari Abu Hurairah).

Saya tergerak hari untuk berbicara mengenai niat kita bersedekah. Ada yang bersedekah secara sembunyi sembunyi untuk menjaga hati dari perasaan riak dan 'ujub. Ada yang bersedekah secara terang terangan, untuk menggalakkan saudara saudara yang lain juga untuk bersedekah. Kedua duanya merupakan niat yang mulia dan semoga Allah terima semua amalan kebaikan kita walaupun niatnya perlbagai. Dan, ajaibnya sedeqah juga saya saksikan di hadapan mata. Alhamdulillah. Allah beri peluang untuk menambahkan keyakinan bahwa sadaqah itulah merupakan harta kita untuk bekalan di sana nanti.

Allah SWT berfirman yang bermaqsud:

”Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (pembayarannya oleh Allah) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (QS.Al-Hadid:18)

Di dalam diri manusia itu ada segumpal daging yang dinamakan hati.

Dari An Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ

“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung)” (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599).

Jika baik hatinya, maka baiklah pula seluruh jasadnya. Hati adalah perkara yang sangat susah untuk dijaga. Itulah hati manusia, kadang luarannya nampak baik, tapi hatinya belum tentu. Kadang luarannya nampak kasar, tetapi hatinya belum tentu juga. Hanya Allah SWT sahaja yang tahu apa yang ada di dalam hati setiap manusia, niat baik atau jahat, tujuan baik atau jahat dan sebagainya. 

"Letak jalan berfikir adalah di hati. Jika baik hatinya, maka baiklah jalannya, jika jahat hatinya, maka jahatlah jalannya."

Begitu jugalah dengan niat sadaqah. Kene tanya hati kita sendiri, apakah tujuan kita bersedekah. Adakah (1) untuk menunjuk nunjuk dan berlumba-lumba siapa yang lebih banyak sedekahnya, atau (2) kerana Allah SWT, atau (3) kerana berharap dosa dosa kita dihapuskan dengan sedekah, atau (4) kerna mahu umur yang panjang, atau (5) kerna mahu menghapuskan penyakit-penyakit di dalam tubuh badan kita, ataupun (6) kerna mahu hidup tenang dan bahagia atau (7) kerna mahu rezeki bertambah-tambah dengan lebih banyak? Niat bersedekah itu, hanya kita sendiri sahaja dan Allah swt sahaja yang tahu.

Sekiranya niat kita bersedekah menjurus kepada yang pertama, makanya haruslah kita memperbanyakkan istighfar dan memohon keampunan dari Allah SWT di atas niat kita itu.

Maka itu, sering sering lah kita memanjatkan doa yang sering Nabi SAW mohon dan minta kepada Allah SWT agar hati kita terus dijaga dalam kebaikan:

Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam– sering berdo’a,

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ

Ya muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘alaa diinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu).”

Ummu Salamah pernah menanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kenapa do’a tersebut yang sering beliau baca. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam seraya menjawab,

يَا أُمَّ سَلَمَةَ إِنَّهُ لَيْسَ آدَمِىٌّ إِلاَّ وَقَلْبُهُ بَيْنَ أُصْبُعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ اللَّهِ فَمَنْ شَاءَ أَقَامَ وَمَنْ شَاءَ أَزَاغَ

“Wahai Ummu Salamah, yang namanya hati manusia selalu berada di antara jari-jemari Allah. Siapa saja yang Allah kehendaki, maka Allah akan berikan keteguhan dalam iman. Namun siapa saja yang dikehendaki, Allah pun bisa menyesatkannya.” (HR. Tirmidzi no. 3522. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

“Sesungguhnya sedekah seseorang walau hanya sesuap, akan dikembangbiakkan oleh-Nya seperti gunung, maka bersedekahlah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Allahul Musta'aan
Semoga Allah redha kita sebagai hamba-Nya
Semoga Allah tetapkan hati kita terus istiqamah di dalam membuat kebaikan
Semoga Jannatul Firdausi menunggu kita di sana, InsyaAllah.

22 June 2016

Muhasabah diri: Ramadhan Hari 17 - Hebatnya Redha

Kehidupan manusia di dunia, jika tiada sifat redha, ianya akan menyeksa diri sendiri. Kita akan sering bertanya "kenapa, kenapa dan kenapa tanpa henti."

"kenapa aku masih miskin, walaupun macam macam usaha telah aku lakukan.  Adakah Allah tidak sayangkan aku??"
"kenapa aku tak ada anak lagi, sedangkan dah 10 tahun kawin dan macam macam usaha telah dibuat."
"kenapa mak ayah aku miskin, sampaikan aku tak mampu nak masuk university?"
"kenapa ayah aku kawin lagi, sedangkan mak aku punya lah baik dengan dia?"
"kenapa abang aku rogol aku, sedangkan dia darah daging aku dari mak dan ayah yang sama?"
"kenapa aku tak kawin lagi, kawan2 lain semua dah kawin dan anak2 pun dah besar. Adakah Allah mahu membiarkan aku hidup sendiri?"
"kenapa mak aku lari dengan jantan lain, ayah punyalah baik?"
"kenapa boss aku berat sebelah, penat penat aku kerja, dapat markah sikit ja?"
"kenapa aku sentiasa dirundung malang?"
"kenapa aku tak cantik?"

Soalan kenapa, kenapa dan kenapa ini, selalu membuka ruang untuk syatonirrajiiim menghasut kita agar buruk sangka pada Allah.

Bila kita bertanya Soalan Soalan "kenapa", kita kene pulak tanya diri kita, kenapa kita tanya kenapa dengan Allah. Jangan cari jawapan pada manusia,  kerna kecenderungan manusia akan memihak kepada manusia. Tanyalah Allah swt, Yang Maha Mencipta kita semua.

Semua jawapan pertanyaan kita itu ada di dalam Al-Quran.

Kita tanya "Kenapa AKU DIUJI?"
Allah swt berfirman -
“Apakah manusia itu mengira bahawa mereka dibiarkan saja mengatakan; “Kami telah beriman,” sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-
orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.”
-Surah Al-Ankabut ayat 2-3

Kita tanya lagi, "Kenapa AKU TAK DAPAT APA yang AKU IDAM-IDAMKAN?"
Allah swt berfirman :
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.”
-Surah Al-Baqarah ayat 216

Kita tanya lagi, "Kenapa UJIAN SEBERAT INI?"
Maka Allah swt beri jawapan:
“Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”
-Surah Al-Baqarah ayat 286

Kita tanya diri kita "Kenapa selalu Rasa FRUST?"
Allah swt memberi khabar gembira pada kita:
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati,padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi darjatnya, jika kamu orang-orang yang beriman.”
-Surah Al-Imran ayat 139

Kita tanya diri kita "BAGAIMANA HARUS AKU MENGHADAPINYA?"
Allah swt berfirman :
“Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu (menghadapi segala kesukaran dalam mengerjakan perkara-perkara yang berkebajikan), dan kuatkanlah kesabaran kamu lebih daripada kesabaran musuh, di medan perjuangan), dan bersedialah (dengan kekuatan pertahanan di daerah-daerah sempadan) serta bertaqwalah kamu kepada Allah supaya, kamu berjaya (mencapai kemenangan).”
-Surah Al-Imran ayat 200

“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sembahyang; dan sesungguhnya sembahyang itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk”
-Surah Al-Baqarah ayat 45

Kita tanya lagi, kenapa semua terjadi. "APA YANG AKU DAPAT daripada SEMUA INI?"
Allah swt berfirman:
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min, diri, harta mereka dengan memberikan syurga untuk mereka… ..
-Surah At-Taubah ayat 111

Lalu kita tanya diri kita "KEPADA SIAPA AKU BERHARAP?"
Allah swt berfirman:
“Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain dariNya. Hanya kepadaNya aku bertawakkal.”
-Surah At-Taubah ayat 129

Bila macam macam dugaan kita tempuhi, "AKU DAH TAK DAPAT BERTAHAN LAGI"
Allah swt berfirman:
“… ..dan janganlah kamu berputus asa dr rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus-asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir.”
-Surah Yusuf ayat 12

Jangan kita sekali kali putus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya rahmat Allah itu sangat dan terlalu luas. Kita tidak akan mendapat semua yang kita hendak dalam satu masa. Doa dan usaha lah bersungguh sungguh agar Allah swt perkenankan doa doa kita yang ditangguhkan. Malulah kita pada Allah swt, setelah Allah beri pinjam pada kita nikmat hidup,  masih lagi kita meminta-minta.

Nuzul Quran yang jatuhnya pada hari ini, antara peristiwa besar di dalam Islam, turunnya Al-Quran sebagai pembimbing umat manusia ke jalan Allah, sama samalah kita memperbaiki diri kita agar lebih hamba. Semoga Allah redha.

Allahul musta'aan

21 June 2016

Muhasabah Diri : Ramadhan 16. What have we done so far?

Assalamuálaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Kita sudah sampai di Fasa ke-2 Ramadhan, Alhamdulillah. Tidak lama lagi, kita akan berada di 10 Ramadhan yang terakhir.
Sepanjang 16 hari berpuasa, apa yang telah kita capai selain dari keadaan fizikal tubuh badan kita yang sedikit ringan dari biasa disebabkan sepanjang hari berpuasa dan melakukan aktiviti aktiviti seperti biasa? Adakah kita semakin fasih membaca Al-Quran? Kalau bacaan kita sudah sedia fasih dan lancar, adakah kita tadabbur dengan Al-Quran? Adakah amalan sedekah kita meningkat sepanjang Ramadhan atau biasa biasa sahaja? Adakah jiwa kacau kita semakin tenang dan aman di bulan Ramadhan? Adakah kita telah memperbanyakkan zikr kita? Adakah kita memperbanyakkan doa-doa kita terutama pada waktu mustajab berdoa? Adakah kita semakin menjadi hamba atau sedang sibuk menyiapkan persiapan hari raya? Adakah kita semakin rajin atau semakin malas?

Soalan-soalan yang ditujukan kepada kita sendiri di bulan Ramadhan Mubarak ini. Mari kita tilik tilik dan muhasabah hati dan iman kita. Ramadhan inilah bulan di mana kita berlumba-lumba untuk mengerjakan kebaikan, taubat sebanyak yang mungkin dan melatih diri untuk menjadi hamba.

Selepas Ramadhan, kita akan lihat hasil latihan pada bulan Ramadhan itu pada diri kita sendiri sama ada kita berjaya ataupun tidak melatih nafsu kita.

“Katakanlah: Wahai para hamba-Ku yang melampaui batas terhadap dirinya sendirinya, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah Mengampuni semua dosa dan Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az-Zumar: 53)

“Bertaubatlah kepada Allah, wahai orang-oran beriman sekalian agar kalian beruntung.” (QS. An-Nur : 31)

Allahul musta'án.
Semoga Allah redha kita sebagai hamba-Nya. Semoga kita menjadi hamba Allah yang sentiasa bertaubat. Aameen.

14 June 2016

Muhasabah diri : Hebatnya Perkataan Maaf (Ramadhan Hari 9)

"Holding a grudge doesn't make you strong; it makes you bitter. Forgiving doesn't make you weak; it sets you free."

"Maafkan saya", "I'm sorry", "Sorry, my mistake", "Ampunkan saya"...antara perkataan maaf yang sangat berkuasa.

Hebatnya kuasa meminta maaf. Hati orang yang sedang marah boleh jadi sejuk, yang nak menengking dan berbunuh-bunuhan barangkali tidak jadi hendak menumpahkan darah.

Perkataan "Saya minta maaf.", amat hebat kesannya pada orang yang dibuat salah. Daripada marah, tidak jadi marah, terus cooling down.

Hebat juga pada yang meminta maaf, kerna berjaya menurunkan ego sehingga sanggup memohon maaf. Pun begitu, yang memohon maaf itu, tidak sekali kali akan turun darjat maruahnya kerana, kesanggupan orang yang meminta maaf itu membuatkannya semakin tinggi darjat kerana dia mengakui kesalahannya.

Bagi yang berbuat salah, minta lah maaf.
Beberapa kali saya mengalami insiden di mana yang bersalah, tidak mahu meminta maaf, bahkan kita pula yang meminta maaf terlebih dahulu, walaupun mengetahui bahawa yang lebih layak meminta maaf adalah pihak yang lain. 

Ayat tak biasa = "OK, maklum. Kalau puan anggap saya tidak bagus, puan boleh cadangkan saya untuk ditukarkan ke tempat lain."
Ayat luar biasa = "saya akui kelemahan saya dan saya minta maaf. Saya akan cuba untuk meningkatkan prestasi kerja saya."

Ayat biasa = "boleh tak tunjukkan bangunan ini di mana?"
Ayat luar biasa = "maafkan saya, boleh tak tunjukkan bangunan ini di mana?"

Memaafkan buat kali pertama adalah perkara biasa. Memaafkan setiap kali orang yang sama berbuat onar, adalah perkara yang luar biasa.

Daripada Anas bin Malik r.a. Katanya, “Aku mendengar Rasulullah s.a.w. Bersabda - Allah SWT berfirman: ‘Wahai anak Adam, sesungguhnya apabila kamu berdoa kepada Ku dan mengharap daripada Ku, Aku ampunkan dosa-dosamu dan aku tidak peduli. Wahai anak Adam! Jika dosa-dosamu mencapai awan di langit kemudian kamu mohon keampunan daripada Ku, Aku ampunkan dosa-dosamu. Wahai anak Adam! Sesungguhnya jika kamu datang kepada Ku dengan dosa-dosa yang memenuhi bumi kemudian engkau datang berjumpa dengan Ku tanpa menyekutukan Ku dengan sesuatu, maka Aku datang kepadamu dengan keampunan sepenuh bumi’.” [HR. al-Tirmizi]

Setiap hari tanpa kita sedar, kita akan ada melakukan dosa, sama ada dosa fizikal atau dosa hati. Setiap kalil solat itulah kita memohon keampunan, ditambah lagi dengan Istighfar. Barangkali disebabkan kita terasa hamba, kita memohon maaf dan keampunan kepada Yang Maha Mencipta. Dosa yang sama kita lakukan berulang ulang kali, Allah itu Maha Pengampun. Memohon ampunlah setiap masa selagi kita masih bernyawa.

Barangkali juga disebabkan level kita sama sesama manusia, yang bukan maksum kecuali nabi-nabi, kita berasa susah untuk memohon maaf sesama manusia. - itulah Ego kita. Makanya, turunkanlah ego kita, dan mohon maaflah sesama manusia.
Semoga kita jadi hamba pemaaf
Sepertimana Allah sentiasa memaafkan hamba-hamba-Nya, beruasahalah kita menjadi hamba pemaaf.
Semoga Allah redha

Allahul musta'aan

10 June 2016

Muhasabah diri : Cukuplah Allah bagiku (Ramadhan Hari 5)



Terjemahannya:
"Sesungguhnya telah datang kepada kamu seorang Rasul dari golongan kamu sendiri (iaitu Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam), yang menjadi sangat berat kepadanya sebarang kesusahan yang ditanggung oleh kamu, (dan) ia pula menumpahkan perasaan belas serta kasih sayangnya kepada orang-orang yang beriman. Kemudian jika mereka berpaling ingkar, maka katakanlah (wahai Muhammad): "Cukuplah bagiku Allah (yang menolong dan memeliharaku), tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, kepada-Nya aku berserah diri, dan Dia lah yang mempunyai 'Arasy yang besar."

Cukuplah bagiku Allah, tiada Tuhan yang berhak disembah, kepada-Nya aku berserah diri dan Dia lah yang mempunyai 'Arasy yang besar.

Cukuplah bagiku Allah - Allah lah tempat kita bergantung harapan, Allah yang mencukupkan keperluan setiap hamba-Nya. Sekiranya kita rasa apa yang kita ada tidak mencukupi walaupun telah dilimpah sebegitu banyak rahmat dan kurnia - kemewahan, makan pakai yang mencukupi, anak dan keluarga yang ramai, kehidupan yang bahagia dan mewah, tetapi kita masih rasa kosong, belek-belek lah hati kita. Mungkin pergantungan kita pada Allah SWT masih belum cukup lagi, risau harta benda di curi, risau keluarga diambil dan dimatikan, risau dengan segala bentuk kerisauan yang ada, makanya ambillah masa untuk muhasabah diri dan belek hati kita. Kita harus punya kesedaran yang tinggi bahawa kesemua yang kita miliki ini hanyalah pinjaman dari Allah SWT yang memiliki seluruh isi langit dan bumi dan apa yang ada di dalamnya.

Cukuplah bagi kita Allah, mempunyai peranan yang besar di dalam cara kita menjalani kehidupan kita. Bila senang, kita lebih murah dan senang untuk memberi. Bila susah, kita lebih senang bersabar dan berlapang dada.

Berserah dirilah kepada Allah, InsyaAllah hidup kita akan bahagia.

Allahu Ta'ala A'lam
Allahul Musta'aan

09 June 2016

Muhasabah Diri : Bahaya Orang Yang Enggan Melunasi Hutangnya (Ramadhan Hari 4)

Kecintaan berhutang umpama Cinta kepada Kolesterol.
Sedapnya makanan yang berkolesterol sehingga makan berkali kali dan berulang ulang kali sehingga akhirnya tanpa sedar, ianya memudaratkan tuan punya badan. Begitu juga dengan hutang.

Ada yang suka berhutang, hutang tak habis bayar lagi, pinjam hutang dari institusi lain dan tutup lubang hutang lama, buka lubang hutang baru yang lebih besar. Saya menganggap ini sebagai penyakit. Orang yang suka berhutang adalah orang yang berpenyakit.

“Barangsiapa yang ruhnya terpisah dari jasadnya dan dia terbebas dari tiga hal: [1] sombong, [2] ghulul (khianat), dan [3] hutang, maka dia akan masuk surga”. (HR. Ibnu Majah no. 2412. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih)

Bahayanya bagi orang yang enggan melunasi hutang mereka ini, apabila mereka mati, kebaikan mereka menjadi galang ganti. Sekiranya tiada kebaikan yang tinggal, Subhanallah...tiada apa lagi yang tinggal, kepada Allah swt sahajalah yang akan memberi balasannya kerana tiada dirham atau dinar di sana nanti untuk melunasi hutang tersebut.

Dari Ibnu ‘Umar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham.” (HR. Ibnu Majah no. 2414. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih). Ibnu Majah juga membawakan hadits ini pada Bab “Peringatan keras mengenai hutang.”

Urusan orang yang berhutang masih menggantung. Berhati hatilah bagi orang yang berhutang dan tidak mahu melunasinya. Urusannya tergantung, tidak ada hukuman baginya, sama ada selamat atau binasa sehinggalah hutangnya dilunasi.

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Jiwa seorang mukmin masih bergantung dengan hutangnya hingga dia melunasinya.” (HR. Tirmidzi no. 1078. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaiman Shohih wa Dho’if Sunan At Tirmidzi)

Orang yang berhutang dan berniat tidak mahu membayar balik hutang tersebut adalah seorang pencuri.
Dari Shuhaib Al Khoir, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Siapa saja yang berhutang lalu berniat tidak mau melunasinya, maka dia akan bertemu Allah (pada hari kiamat) dalam status sebagai pencuri.” (HR. Ibnu Majah no. 2410. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shohih) 

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang mengambil harta manusia, dengan niat ingin menghancurkannya, maka Allah juga akan menghancurkan dirinya.” (HR. Bukhari no. 18 dan Ibnu Majah no. 2411). 

Zalim jika mampu membayar hutang tersebut, tetapi melambat-lambatkannya
Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud:
“Barangsiapa mengambil harta orang yang ia bermaksud merosakkannya(tidak mahu membayarnya),nescaya ALLAH S.W.T akan merosakkannya.”
(HR.Bukhari)

Ingatlah, wahai orang-orang yang berhutang, apabila kita berhutang, kita telah meletakkan belenggu di batang leher kita sendiri dan belenggu itu akan hanya terlepas sebaik sahaja kita melunasi hutang-hutang kita. Kalau tidak sempat dilunaskan sehingga kita mati, ianya akan terus di bawa sehingga ke pengadilan di akhirat. Dibayar dengan kebaikan yang kita perolehi di dunia, dan sekiranya tiada kebaikan, cuba bayangkan dengan apa lagi yang akan kita bayar hutang kita itu, bilamana semua kebaikan kebaikan kita kumpul di dunia telah diambil untuk membayar hutang yang kita tidak lunasi???? Allahu Allahu Allahu...

Saya hairan dengan orang yang berhutang, tetapi masih bermewah mewahan, masih gembira secara zahirnya, masih menunjuk-nunjukkan apa yang mereka ada walaupun kebanyakannya diperolehi dengan berhutang, hairannya dengan manusia, hairannya dengan manusia, hairannya dengan kita!

” Tanda orang-orang munafik itu ada tiga” :-
1. Apabila bercakap dia dusta
2. Apabila berjanji dia mungkir janji
3. Apabila diamanahkan dia khianat.

Tidak kiralah kita siapa, alim ulama, ustaz ustazah, hafiz hafizah, orang biasa, pekerja swasta, pekerja kerajaan, ahli perniagaan, peniaga pasar malam, peniaga online, peminta sedekah dan keseluruhannya yang bergelar manusia, sekiranya kita berhutang dan berjanji melunasi hutang tersebut pada sekian-sekian waktu, penuhilah janji-janji anda dan jangan mungkiri, kerna kita mungkin akan tergolong dari orang-orang di atas menurut salah satu dari 3 tanda tersebut.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam Sering Berlindung dari Berhutang Ketika Shalat 

Bukhari membawakan dalam  kitab shohihnya pada Bab “Siapa yang berlindung dari hutang”. Lalu beliau rahimahullah membawakan hadits dari ‘Urwah, dari ‘Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berdo’a di akhir shalat (sebelum salam): ALLAHUMMA INNI A’UDZU BIKA MINAL MA’TSAMI WAL MAGHROM (Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari berbuat dosa dan banyak utang).” 
Lalu ada yang berkata kepada beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Kenapa engkau sering meminta perlindungan adalah dalam masalah hutang?” Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika orang yang berhutang berkata, dia akan sering berdusta. Jika dia berjanji, dia akan mengingkari.” (HR. Bukhari no. 2397)

Orang yang berhutang ini akan sering berdusta, bila berjanji, dia akan mengingkarinya.
Semoga Allah swt permudahkan hati kita untuk membayar hutang. Semoga Allah lindungi kita dari banyak berhutang dan dari enggan melunasinya.

Allahu Ta'ala A'lam
Allahul Musta'aan

08 June 2016

Muhasabah Diri : Bagaimana Sikap Yang Ada Bagi Orang Yang BerHutang (Ramadhan Hari 3)

Dari ‘Abdillah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Semua dosa orang yang mati syahid akan diampuni kecuali hutang.” (HR. Muslim no. 1886) 

Bukan semua orang saje saje nak berhutang. Biasanya orang berhutang merupakan orang yang terdesak dan di dalam kesusahan. Namun, ada juga yang mahu menunaikan kemahuan masing-masing. Sebelum kita berhutang, kene sentiasa berfikir : “Mampukah saya melunasi hutang tersebut dan mendesakkah saya berhutang?” Dan sentiasalah ingat bahawa hutang kepada manusia tidak bisa dihapuskan dan dilunasi hanya dengan istighfar.

Bagi orang yang berhutang, berikut adalah antara sikap-sikap yang kita patut ada ketika mana kita menjadi seorang yang berhutang:

  1. Berhutang untuk keperluan hidup bukan kemahuan - Islam membenarkan hutang dengan syarat ia mestilah suatu keperluan hidup seperti makanan, tempat tinggal, kenderaan dan pakaian. Keperluan ini adalah mengikut uruf/keadaan sesuatu zaman. Berhutang untuk kemahuan dan kemewahan adalah makruh dan sangat-sangat tidak dianjurkan oleh Islam kerana persoalan hutang berkait dengan hidup mati roh seorang manusia. Nabi SAW bersabda,"”Jiwa orang-orang mukmin tergantung dengan hutangnya sehinggalah dia menjelaskan hutangnya”.
  2. Tidak berhutang kecuali dalam keadaan dharurat atau mendesak  - keadaan yang tidak mungkin lagi baginya mencari jalan selain berhutang sementara keadaan sangat mendesak, jika tidak akan kelaparan atau sakit yang menyebabkan kepada kematian dan yang seumpamanya. Tidak berhutang untuk membeli rumah baru, kendaraan model terbaru, atau sejenisnya dengan maksud berbangga-banggaan atau menjaga standard dan darjat dalam gaya hidup. Padahal dia sudah mempunyai harta atau gaji yang mencukupi untuk menyara kehidupan keluarga.
  3. Menggunakan pinjaman dengan sebaik yang mungkin, menyedari bahawa pinjaman merupakan amanah yang harus dia kembalikan. Rasulullah bersabda: “Tangan bertanggung jawab atas semua yang diambilnya, hingga dia menunaikannya”.(HR. Abu Dawud dalam Kitab Al-Buyu’, Tirmidzi dalam kitab Al-buyu’, dan selainnya.)
  4. Wajib berniat untuk membayar hutang tanpa menangguhkannya sekiranya telah berkemampuan - Rasullullah SAW mengecam orang-orang yang menangguhkan bayaran hutangnya sedangkan mereka itu kaya atau berkemampuan untuk menjelaskan hutang mereka. Tindakan melewatkan bayaran hutang ini seolah-olah menafikan hak orang yang memberikan pinjaman, kerana mungkin mereka memerlukan pula wang tersebut untuk tujuan kemaslahatan yang lain. Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda: “Menunda-nunda orang kaya untuk membayar hutang (memberi hak kepada orang lain) adalah zalim”-Hadis riwayat Imam al- Tirmizi. Sabda Rasulullah: Penangguhan (hutang) oleh orang yang berkuasa membayar adalah satu kezaliman, halallah maruahnya dan hukuman ke atasnya (iaitu pemberi hutang boleh mengambil tindakan ke atasnya dan maruahnya)".- Riwayat Ibnu Majah. Rasulullah SAW juga bersabda; “Dan barangsiapa yang berhutang, kemudian ia berniat tidak akan membayar hutangnya, lalu ia mati, maka Allah akan bertanya di hari kiamat:"Apakah kamu mengira bahawa aku tidak akan menuntut hak hambaku? Maka diambillah amal kebaikan orang itu, dan diberikan pada orang yang memberi hutang, dan jika tidak mempunyai amal kebaikan, maka dosa-dosa orang yang memberi hutang itu, diberikan pada orang-orang yang berhutang.”
  5. Banyakkan berdoa agar Allah permudahkan kita untuk membayar hutang. Doa doa seperti di bawah, bacalah setiap kali solat, mudah-mudahan Allah perluaskan rezeki kita, permudahkan kita untuk membayar hutang. Adalah amat malang sekali bila saat kita mati, masih ada lagi hutang yang belum kita bayar. Maka, bayarlah hutang tersebut, tidak kira hutang bank, hutang dengan kawan-kawan, keluarga dan sebagainya. Ianya tetap dikira sebagai hutang.

Saranan saya, pilihlah orang yang hendak berhutang dengan kita, sekiranya kenal, tanya betul betul adakah keperluan atau kemahuan. Jika keperluan, lapangkan dada dan berikanlah serta yakin bahawa rezeki Allah sangat luas. Kita permudahkan orang yang dalam kesusahan, InsyaAllah Allah akan mudahkan urusan kita di akhirat sana. Bukankah itu lebih besar dan lebih kita perlukan? Pertolongan Allah di akhirat nanti.

Tanya juga adakah tiada simpanan yang lain sehingga sanggup merendahkan diri untuk berhutang. Dan tanya secara jujur, bila dia akan membayar hutang tersebut, memandangkan kadang-kadang kita juga perlukan duit tersebut untuk kegunaan kita sendiri. Jika hanya untuk memenuhi keperluan dan sebenarnya yang ingin meminjam ada simpanannya, cuma tidak mahu menggunakannya, elakkanlah ia.

Perkara hutang, bukan lah sesuatu yang boleh dibuat main-main di dalam kehidupan. Ada kawan, keluarga yang jadi lawan kerana hutang. Ada yang sehingga berbunuhan dan bermusuhan. Elakkanlah meminta hutang yang tidak perlu yang hanya untuk memuaskan nafsu dunya semata. Bijaklah di dalam berbelanja, sekiranya memang tidak dapat dielakkan, berhutanglah dengan niat akan membayar hutang tersebut.

Dari Ibnu ‘Umar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham.” (HR. Ibnu Majah no. 2414. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih). Ibnu Majah juga membawakan hadits ini pada Bab “Peringatan keras mengenai hutang.”

Allahu Ta'ala A'lam
Allahul Musta'aan

07 June 2016

Travellingbie: #HCMC

"Traveling – it leaves you speechless then turns you into a storyteller". – Ibn Battuta

Pengalaman musafir di negara orang, membuatkan saya sentiasa sedar diri, bahawa negara sendiri jugalah yang terbaek. Kali ini musafir ke Bandar Ho Chi Minh City dan ini merupakan kali ke-5 saya ke sini. Sebelum ini, pernah bertekad untuk tidak menjejakkan kaki ke sini lagi. Sama sahaja sebenarnya, namun, untuk tidak menhampakan hajat orang yang tidak pernah sampai ke HCMC, saya turutkan jua. :))
Sebelum bermusafir, kerisauan tetap ada selepas insiden kes rakyat Malaysia dibunuh di sana. Walaubagaimanapun, yakin Allah swt akan menjaga, ditambah lagi dengan travel insuran yang diambil, Kerisauan tersebut dapat dikurangkan ke tahap yang maksima.

Sebelum pegi pun, boss kedua besar berpesan agar berhati hati di sana, "bahaya.." katanya. Penerbangan kami juga tidak berapa penuh. Mungkin kesan dari beberapa insiden dan berita berita yang telah diviralkan mengenai kes pembunuhan dan beberapa kes penipuan dari rakyat tempatan di sana.

Melihat kegigihan rakyat minoriti Islam di Vietnam bekerja dan mempraktikkan Islam di sana mengingatkan saya, betapa beruntungnya umat Islam di Malaysia. Di #HCMC tiada kedengaran azan berkumandang, tetapi bila sampai waktu, yang berniaga, masih sempat memperuntukkan waktu untuk Solat di sudut kedai.

"The more I learn, the more I learn how little I know". – Socrates

Ketibaan kami di sana pada hari Jumaat yang lepas, berjalan dengan baik. Prosedur di kaunter imigresen tiada masalah, dan keluar sahaja dari airport, kami terus menuju ke stesen bas berhadapan dengan Burger King. 
Bas ke Ben Thanh ada 2 jenis, sebaiknya ambil bas berwarna hijau bernombor 152 dengan kos Dong 5ribu. Ada satu lagi bas yang menyediakan perkhidmatan yang sama, dengan harga Dong 20k. Jauh sangat beza harga tu. :))

"I always wonder why birds stay in the same place when they can fly anywhere on the earth. Then I ask myself the same question". – Harun Yahya

Perjalanan dari airport mengambil masa lebih kurang 20minit dengan menaiki bas. Masa perjalanan mungkin berbeza sedikit sekiranya anda menaiki teksi. Teksi akan terus membawa anda ke hotel, manakala bas akan berhenti di setiap perhentian bas yang ada. hmmm..tak mengapa, lagipun kami tidak lah "rushing" dan bolehla melihat pemandangan sekitarnya dengan lebih jelas.

Perhentian bas terakhir bagi bas bernombor 152 ini berhenti di belakang kawasan Ben Thanh dan seterusnya Malaysia Street. Sebaik sahaja turun dari dari bas dan terus menuju ke bangunan Ben Thanh, kami disapa rakyat tempatan bertanyakan kami hendak ke mana. Saya bagitau, kami hendak ke sana seolah olah tahu jalannya . Kami abaikan sahaja dan teruskan perjalanan.

Semasa berjalan, kelihatan ada yang baru sahaja balik dari menunaikan Solat Jumaat dengan berjalan kaki. Lupa pulak nak tanya masjid di mana. 

Bagi saya, kawasan Malaysian Street lebih selamat berbanding kawasan yang lain memandangkan ramai rakyat Malaysia yang menginap di sepanjang jalan tersebut, ditambah pula dengan tempat makan halal yang banyak.

Setibanya di sana....suasana meriah seperti tiada berlaku apa apa yang bahaya. 

Tidak susah mencari Malaysian Street. Nampak sahaja lorong yang meriah dengan rakyat Malaysia, itulah dia. Kami terus menuju ke hotel untuk check in, solat dan teruskan misi.
Sepanjang 3 hari 2 malam, kami hanya berada di sekitar kawasan tersebut. Tidak mengambil tour ke Sungai Mekong atau Chu Chi Tunnel. Saya pula pergi menemankan seseorang yang belum pernah sampai ke HCMC, dan sambil sambil itu melihat fesyen terkini dan membeli kiriman saudara dan kawan-kawan.

Makan di sini mahal, sekali makan mencecah RM20 dan lebih. Nasib baik kami bawa bekal roti dan sambal. Bolehlah berjimat sekali sehari makan. Keseluruhan kos seperti di bawah ini bagi penerbangan pergi dan balik Airasia + Luggage 20kg Saigon-KL, Travel Insuran, Pengangkutan dan hotel.
Sekiranya anda peminat makanan vietnam seperti Pho Daging, vietnam roll, dan sebagainya, peruntukkan sekitar RM30 sekali makan. Sekiranya makan lebih, banyaklah kos makan nya. Dan jangan lupa mencuba minum kopi susu ais vietnam. Walaupun anda bukan peminat kopi, saya pasti anda akan minum kopi tersebut berkali-kali. :))

Apa yang menarik di sana???




 



Kebanyakan rakyat Malaysia yang ke HCMC akan memborong:

  1. Kain cotton
  2. Kain silk vietnam
  3. Tudung-tudung shawl yang trending di Malaysia
  4. Telekung vietnam
  5. Telekung lycra
  6. Jubah
  7. Baju kurung cotton
  8. Beg outdoor seperti Deuter, North Face, Solomon dll
  9. Beg branded - Kat Kidston, Goyard, Prada, LV, Kipling dan sebagainya
  10. Outdoor attire - baju sejuk perlbagai jenama
  11. Kasut sukan - Nike, Adidas, dan lain lain
  12. T-Shirt branded - Polo dll
  13. T-Shirt sukan - Adidas, Under Armor, Nike dll
Kami pernah terserempak dengan 1 pasangan yang memborong shawl nealofar - suaminya membawa beg hiking yang besar dan panjang dan isterinya membawa beg troli yang besar. Kedua-dua beg tersebut dipenuhi dengan shawl pelbagai jenis. Memang beli untuk berniaga :))

Ada yang tanya saya, "Selamat ke kalau nak ke HCMC sekarang ini, atau 2 3-3 bulan lagi?"

Respon saya, "InsyaAllah selamat, jangan berolah jak di negara orang (bahasa sarawak). Yang penting, kita kene tahu culture mereka bagaimana dan hormati antara satu sama lain. Berhati-hati dengan barang berharga masing-masing. Di mana-mana ada pick pocket dan penjenayah yang akan mengambil peluang di atas kecuaian kita semasa di sana." Jangan dek kerana leka, anda kerugian beribu ribu RM.

Jangan risau mengenai mata wang. Di Malaysian Street, RM diterima dengan senang semasa urus niaga, begitu juga di Ben Thanh dan Pasar Malam. Di Saigon Square, sebaiknya anda berurusan dalam mata wang Dong atau USD. Makan dibayar dalam Dong atau RM, teksi dibayar dalam Dong. Sediakan Dong yang mencukupi untuk anda makan dan juga pengangkutan.

Saya juga bertanyakan kepada pekerja kedai, sembang sembang santai sambil memilih shawl dan telekong kiriman, mengenai kes pembunuhan rakyat Malaysia baru baru ini. Lebih baik kita dengar cerita dari rakyat di sana dan bandingkan dengan apa yang media hamburkan pada kita. Kadang-kadang itu lebih baik. Untuk pengetahuan semua, rakyat Vietnam semasa berumur lebih kurang 16 tahun, semua jari mereka akan direkodkan (cap jari) sebagai pengenalan sekiranya berlaku apa-apa jenayah, semua jari akan dikenalpasti. Dan di sana, di kawasan-kawasan pelancongan selain polis ber-uniform, terdapat juga polis penyamar yang menyamar sebagai rakyat biasa memerhati dan memantau keadaan dan situasi agar terjaga dan tidak kucar kacir.

InsyaAllah, di mana-mana sahaja anda bermusafir, niat perlu diluruskan, perangai dan adab perlu dijaga agar keharmonian di antara kedua-dua budaya terjaga. Elakkan dari sebarang pergaduhan, pertengkaran semasa tawar menawar dengan peniaga di sana terutamanya di pasar malam dan di Ben Thanh. Pastikan anda benar benar ingin membeli sesuatu barang tersebut setelah membuat tawaran serendah yang mungkin. Selepas tawar menawar, anda tidak membeli barang tersebut, memangla peniaga akan mencaci cerca anda. Berhati-hati selalu dan sentiasa berwaspada.

Muhasabah Diri : Bagaimana Sikap Yang Ada Bagi Orang Yang Memberi Hutang (Ramadhan Hari 2)

Orang yang memberi hutang janganlah sombong kerna keupayaan memberi pinjaman kepada yang kurang berupaya. Padahal rezeki yang diterima pemberi hutang itu datangnya dari Allah dan milik Allah semata. Antara sikap yang perlu diterapkan oleh pemberi hutang adalah:
  1. Ikhlas dan redha - merupakan syarat utama dalam muamalat atau sistem ekonomi Islam, saling meredahai antara kedua belah pihak dalam satu akad yang difahami. Bila pemberi hutang ikhlas dan redha, tiada stress di dalam kehidupannya. Dia percaya Allah akan memberi lebih rezeki kepadanya sekiranya dia menyenangkan beban yang berhutang.
  2. Kadar hutang diketahui ketika hutang dibuat - Sama ada dalam bentuk sukatan, timbangan, bilangan atau ukuran supaya barangan ini boleh dipulangkan seumpama dengannya atau lebih baik daripadanya. Dalil tentang cara mengurus hutang ini seperti menulis jumlah hutang, tempoh hutang dan mengadakan saksi telah digariskan dengan jelas oleh Allah dalam surah Al Baqarah, ayat 282.
  3. Hutang sunat ditulis - Ini bukanlah syarat, tetapi masalah hutang zaman ini yang tidak ditulis menyebabkan penghutang lupa mengenai hutang mereka. Ramai orang kini lebih senang meminta hutang tetapi buat buat lupa membayar hutang walaupun akad janji secara lisan telah dibuat. Contoh: "Aku akan bayar hutang yang dipinjam pada sekian-sekian bulan."  Tetapi, perkara tersebut jarang-jarang berlaku sehingga pemberi hutang pula kelihatan seperti meminta sedekah kepada yang berhutang, untuk menuntut hutang mereka. Hukumnya jatuh kepada wajib jika dikhuatiri menimbulkan permusuhan dan perselisihan pada masa akan datang. Sedangkan hutang dengan bank yang bertulis dan ditandatangani oleh kedua dua belah pihak pun, ada penghutang yang lari dari hutang, inikan pula perjanjian bayar balik secara lisan.
  4. Tidak boleh mengenakan bayaran tambahan ke atas hutang - Jumlah tambahan dikenali sebagai riba. Sekiranya anda memberi hutang sebanyak RM1000, bayaran baliknya hendaklah RM1000. Sebab itulah, ada yang sanggup tidak meminjam dari bank yang mengenakakan riba kepada penghutang. Sekiranya orang yang berhutang memberi lebihan ketika memulangkan hutangnya, perkara tersebut adalah dibenarkan tetapi tidak lah boleh dijadikan sebagai syarat dari awal.
  5. Melonggarkan syarat hutang - memberikan kelonggaran waktu kepada penghutang adalah lebih baik. Rasulullah SAW bersabda; “Barang siapa yang memberikan kelonggaran waktu pada hutangnya orang fakir dan miskin atau membebaskannya, maka Allah memberikan kepadanya naungan di hari kiamat di bawah naungan arasyNya, ketika tidak ada naungan kecuali naunganNya .” Riwayat Imam Al Tirmizi. Walaubagaimanapun, sekiranya penghutang tersebut orang yang mampu, tetapi tidak membayar hutangnya, mendahulukan kesenangan dari membayar hutang, saya berpandangan itu adalah perkara yang tidak wajar dilakukan oleh penanggung hutang. Contoh: membeli pakaian baru, melancong / bercuti, membeli emas, memberi kemewahan kepada keluarga, dan lain-lain berupa kesenangan dan kemewahan lebih diberi keutamaan dari membayar hutang yang ditanggung.

Dalam Sahih Muslim pada Bab ‘Keutamaan berkumpul untuk membaca Al Qur’an dan dzikir’, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 
“Barangsiapa meringankan sebuah kesusahan (kesedihan) seorang mukmin di dunia, Allah akan meringankan kesusahannya pada hari kiamat. Barangsiapa memudahkan urusan seseorang yang dalam keadaan sulit, Allah akan memberinya kemudahan di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutup ‘aib seseorang, Allah pun akan menutupi ‘aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya, selama hamba tersebut menolong saudaranya.” (HR. Muslim no. 2699)

Semoga Allah memberi kemudahan kepada kita meringankan beban hamba-Nya yang lain. Semoga jua, pemiutang diberi kemudahan untuk membayar hutang-hutang mereka.

Allahu Ta'ala A'lam
Semoga Allah redha.

06 June 2016

Muhasabah Diri : Keutamaan Memberi Hutang dan Menangguhkannya (Ramadhan Hari 1)

Kenapa memberi hutang kepada orang yang berhajat, tidak mampu dan memerlukan pertolongan lebih besar ganjarannya daripada bersedekah?

Orang yang ingin berhutang dan meminjam kebanyakannya adalah untuk keperluan hidupnya bukan semata-mata kemahuan. Manakala, yang meminta sedekah hanya ingin mencukupkan keperluan hidupnya. Tiada orang yang akan menjatuhkan maruah dirinya dengan meminta hutang dari orang lain melainkan ia berada dalam keadaan yang benar-benar sempit. Sabda Nabi SAW:

“Pada malam aku diisra’kan (Mikraj) aku melihat tulisan di atas pintu syurga, ‘Pahala sedekah ialah 10 kali ganda dan pahala memberi hutang ialah 18 kali ganda‘. Aku bertanya Jibril kenapa memberi hutang lebih banyak pahalanya daripada sedekah? Jawabnya, kerana orang yang meminta sedekah dalam keadaan meminta sedangkan dia mempunyai harta. Sedangkan orang yang meminta pinjaman tidak akan meminta pinjaman kecuali kerana sesuatu keperluan” (Hadis Riwayat Ibn Majah dan Baihaqi)

Walaubagaimanapun, di zaman ini, ramai yang berhutang semata-mata untuk memenuhi kemahuan nafsu dan bukannya untuk keperluan hidup. Berhutang untuk membeli kereta baru, emas, rumah baru, berhutang pada musim perayaan dan sebagainya adalah sesuatu yang saya anggap, menjerat leher sendiri untuk menambahkan hutang yang jahat. Akhirnya hidup dibebani hutang, tertekan, tidak merasa aman dan damai, hati tidak tenang yang mungkin juga akan menyebabkan kehidupan porak peranda.

Keutamaan Memberi Tangguh Atau Membebaskan Orang Yang Kesusahan

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang memberi tangguh kepada orang yang kesusahan (membayar utang) atau membebaskannya, maka Allah akan menaunginya dalam naungan (Arsy)-Nya pada hari (Kiamat) yang tidak ada naungan selain naungan (Arsy)-Nya”.
HR Ahmad (2/359) dan at-Tirmidzi (3/599), dinyatakan shahih oleh Imam at-Tirmidzi dan Syaikh al-Albani.

Hadis ini menunjukkan keutamaan besar memberi tangguh bagi orang yang memiliki hutang dan kesulitan melunaskan hutangnya, ianya lebih utama lagi membebaskan pembayaran hutang tersebut atau sebahagiannya.

Inilah yang diperintahkan dalam firman Allah :
“Dan jika (orang yang berhutang kepadamu itu) dalam kesusahan, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui” (QS al-Baqarah :280).

Dari Buraidah bahwa Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang memberi tangguh kepada orang yang kesusahan (membayar utang) sebelum tiba waktu (pembayaran) utang, maka orang yang memberi tangguh itu mendapatkan (pahala) bersedekah setiap hari seperti (sejumlah) utang tersebut. Dan ketika tiba waktu (pembayaran) utang tersebut lalu dia memberi tangguh, maka maka orang itu mendapatkan (pahala) bersedekah setiap hari seperti dua kali (jumlah) utang tersebut”.
HR Ahmad (2/360) dan lain-lain, dinyatakan shahih Syaikh al-Albani dalam kiatb “ash-Shahiihah” (no. 86).

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda: “Ada seorang laki-laki (dari Bani Israil) yang selalu memberi utang kepada orang lain, dan dia berkata kepada pembantunya: “Jika kamu datang (menagih utang) kepada seorang yang kesusahan maka bebaskanlah dia (dari utangnya), semoga (dengan itu) Allah akan membebaskan (mengampuni dosa-dosa) kita”. Kemudian dia (mati dan) bertemu Allah maka Allah mengampuni (dosa-dosa)nya”.
HSR al-Bukhari (no. 1972 dan 3293) dan Muslim (no. 1562).

Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang membantu seorang muslim (dalam) suatu kesusahan di dunia maka Allah akan menolongnya dalam kesusahan pada hari kiamat, dan barangsiapa yang meringankan (beban) seorang muslim yang sedang kesulitan maka Allah akan meringankan (bebannya) di dunia dan akhirat”.
HSR Muslim (no. 2699).

Menangguhkan hutang, bagi yang sulit membayar hutang tersebut adalah suatu perkara yang dituntut dan percayalah, orang yang memberi hutang akan merasa satu nikmat kedamaian dan ketenangan di jiwa walaupun kadang-kadang teringat-ingat kenapa yang meminjam tidak membayar hutang seperti yang dijanjikan. Maka yang memberi hutang, bersabarlah dan yakinlah bahawa Allah lah Yang Maha Memberi Rezeki dan akan beri rezeki dari tempat yang tidak  kita sangka-sangka.

Bagi yang meminjam, perlulah tahu adab meminjam. Sungguh! hati tidak akan tenang sehingga hutang tersebut habis dan selesai dilangsaikan. Kalau zahirnya nampak bahagia, di dalam hati berkocak-kocak jiwa gelisah kerana ada hutang yang belum dilangsaikan.

Rasulullah SAW juga bersabda; “Dan barangsiapa yang berhutang, kemudian ia berniat tidak akan membayar hutangnya, lalu ia mati, maka Allah akan bertanya di hari kiamat:"Apakah kamu mengira bahawa aku tidak akan menuntut hak hambaku? Maka diambillah amal kebaikan orang itu, dan diberikan pada orang yang memberi hutang, dan jika tidak mempunyai amal kebaikan, maka dosa-dosa orang yang memberi hutang itu, diberikan pada orang-orang yang berhutang.”

Allahu Ta'ala A'lam
Allahul Musta'aan
Semoga Allah swt menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang merdeka dari hutang.

02 June 2016

Travellingbie :: Tips Mencari Penginapan di saat akhir (last minute)

Kalau anda berjiwa "backpackers", kadang-kadang.....hmmm, selalu pun anda buat kerja giler walaupun dalam situasi mode "work travel".

Tempat bermalam pun, cari di saat saat akhir. Never jugak sebenarnya.

Berikut tips bagi anda yang berjiwa seperti saya, kadang-kadang je buat keje giler bila mencari tempat beradu barang semalam dua :)) :

1. Bila sampai destinasi, kerja dahulu dan siapkan kerja sehingga habis. Baru rasa lega. Lepas tu baru la mencarik tempat makan yang best di lokasi berkenaan, ataupun makan makanan yang dihajati. Dalam kes saya, sampai je Perai, saya dok teghingat ingat nasik kandar, mee udang, mee ketam...tapi, kene la pilih salah satu je. Rezeki saya, staf bawak pegi Juru yang femes dengan mee udang dan mee ketam. Saya pilih mee udang, sebab diorang dah pilih nasi goreng ketam. Bila hidangan sampai....tak sangka pulak saya, banyaknya ketam dalam pinggan. Nasik goreng pun banyak. Ketam 2 ekor dalam pinggan dan gemok gemok...rezeki rezeki, dapat makan dua dua sebab diorang tak berjaya nak habiskan :))

Selepas itu, baharulah saya buat keputusan untuk teruskan perjalanan ke Taiping, turun semula ke bawah. Tiba di Taiping, baru sibuk sibuk nak "Trivago" cari hotel yang paling murah yang ditawarkan. Dapat nama hotel dan lokasi, saya terus mencari. Lokasi strategik dan feveret saya adalah di sekitar Taman Tasik Taiping. Ada hotel yang murah, tapi cari tak jumpa. Akhirnya, saya buat keputusan bermalam di Flemington Hotel berhadapan dengan Taman Tasik Taiping. Memandangkan kadar dalam internet sedikit mahal, saya terus menuju di kaunter resepsi "trying my luck", bertanyakan kadar bagi "Govt rate". Nasib baik la äffordable" :))

So, bermalam lah dengan selesa di Flemington Hotel, selepas check in, saya terus eksplorasi Taman Tasik Taiping sambil mencari cari makanan ringan untuk makan malam.

Keesokan hari nya seawal pagi selepas subuh, jogging dulu di Taman Tasik barang sepusingan dua. Lepas tu baharulah minum pagi di hotel secara percuma. 

Selepas itu, check out dan teruskan kerja di Taiping. Selesai kerja di Taiping, tak decide lagi nak tidur di mana. Destinasi kerja seterusnya adalah di Ipoh.

Dari Taiping ke Ipoh melalui jalan dalam. Ngeri jugak la sorang sorang. Dalam perjalanan, hujan lebat pulak tu, saya singgah dulu di Kuala Kangsar, Bandar di Raja. Sempat juga menyinggah di Galeri Sultan Azlan Shah dan Masjid Ubudiyyah. Selepas itu teruskan perjalanan ke Ipoh. Kebiasaannya saya bermalam di Hotel DWJ Ipoh. Cari di "Trivago"hotel tersebut, wahhhhh...kadarnya dah naik. Saya "filter"carian kepada hotel yang paling murah...tadaaa, Regalodge Hotel menarik minat saya. Walaupun tak pernah bermalam di sini, saya lihat dan baca "review" dari pengguna pun OK.

Cari lokasi hotel tersebut, dan terus bertanyakan di kaunter kadar untuk semalam. Ada kadar istimewa untuk staf, tapi lebih mahal dari kadar internet. Nasib baik internet OK, saya terus buat "reservation"melalui Internet dan mendapat kadar yang lebih murah...wallaaaa. Jimat duit saya :)


Hotel Regalodge ini juga merupakan hotel yang OK. Recommended. Cumanya jangan ëxpect" akan mendapat buffet breakfast pada paginya sebab hotel hanya menyediakan ala-carte pada harga lebih kurang RM15.00, kalau tak silap saya. Staf di kaunter memaklumkan pada saya bahawa minuman dan snack di dalam "mini fridge" adalah PERCUMA, cumanya sekiranya ingin refill, yang itu akan dikenakan bayaran. Wahhh...sudah bagus ni, rasanya hotel lain tak pernah memberikan apa yang ada di dalam mini peti ais secara percuma. And off course la, 3-in-1 juga percuma.

Dapat tangkap tak dari cerita di atas mengenai tips bagaimana nak dapatkan kadar hotel yang termurah????

Saya ringkaskan di sini::
  1. Install Aplikasi Trivago;
  2. Install aplikasi Waze atau Google Maps untuk mencari hotel tersebut;
  3. Sampai di hotel, tanya terus dekat kaunter sekiranya ada kadar istimewa untuk staf, atau kadar istimewa untuk event-event atau perayaan-perayaan tertentu dan sebagainya;
  4. Kene rajin buat perbandingan kadar hotel yang anda ingin bermalam;
  5. Talian Internet yang boleh anda harapkan untuk akses kepada maklumat-maklumat yang anda perlukan; dan
  6. Duit "CASH"atau kredit kad untuk bayaran.

Selamat berkelana, bermusafir, mengembara dengan gaya santai atas apa sahaja tujuan, kerja atau liburan...jangan stress stress, nanti cepat tua :))