09 October 2009

La Tahzan: Cara Mudah Menghadapi Kritikan Pedas


Assalamua'laikum dan Salam Sejahtera...
dah lama jugak saya tinggalkan pembacaaan buku La Tahzan nie...

semalam sambung balik pembacaaan, mengenai Cara Mudah Menghadapi Kritikan Pedas
kita mungkin juga ada menerima cacian dan cercaan dari manusia yang kurang sedikit warasnya atau yang memang kurang cenderung menyukai kita...kadang-kadang perkara yang kita buat bukannya salah pun malah tidak melibatkan dan menyusahkan orang lain, tapi kita menerima kritikan yang pedas atau mendengar cakap2 orang yang kurang kita senangi...
lumrah hidup...bukannya semua orang senang dan suka pada kita, atau pada apa yang kita usahakan...ada juga manusia yang berusaha untuk menyakitkan hati kita dengan kata-kata mereka yang kurang menyenangkan.


Topik di atas di dalam buku La Tahzan, menyarankan kita agar (i) berwaspada terhadap apa yang mereka katakan - (ii) jangan kita merasa tergugat jiwa dengan setiap kata-kata yang menghiris jiwa sehingga kita lemah dan tiada semangat untuk melakukan sesuatu yang baik. Seboleh upaya kita untuk (iii) menguatkan jiwa mendengar cemuhan dan kritikan mereka. Mulut manusia manakan boleh ditutup...lainlah kalau mulut tempayan, itupun kalau airnya penuh di dalam tempayan, akan melimpah keluar jua...(iv) jawab dan respon kritikan mereka dengan menunjukkan akhlak yang baik. (v) jangan pernah merasa tertekan dengan setiap komen dan kritikan mereka, acuhkan sahaja usaha-usaha mereka untuk menjatuhkan jiwa kita.
Jadikanlah diri anda yang sehebat orang-orang yang hebat, sebaik orang-orang yang baik dan dimuliakan. Jangan terpengaruh dengan segala kritikan-kritikan pedas yang menggugah dan merosakkan jiwa kita. Jadikan diri kita kental jiwa, hebat perasaanya, lapang dada di dalam menghadapi segala cabaran dan takdir yang menimpa kita. Percaya teguh kepada Qada' dan Qadar yang telah ditentukan - itukan rukun iman kita yang ke-6 yang perlu kita percaya sepenuhnya...SubhanAllah!


Sang Pencipta dan Pemberi rezeki Yang Maha Mulia, acapkali mendapat cacian dan cercaan dari orang-orang pandir yang tak berakal. Maka, apalagi saya, Anda dan kita sebagai manusia yang selalu terpeleset dan salah. Dalam hidup ini, terutama jika Anda seseorang yang selalu memberi, memperbaiki, mempengaruhi dan berusaha membangun, maka Anda akan selalu menjumpai kritikan-kritikan yang pedas dan pahit.

Mungkin pula, sesekali Anda akan mendapat cemoohan dan hinaan dari orang lain. Dan mereka, tidak akan pernah diam mengkritik Anda sebelum Anda masuk ke dalam liang bumi, menaiki tangga ke langit, dan berpisah dengan mereka. Adapun bila Anda masih berada di tengah-tengah mereka, maka akan selalu ada perbuatan mereka yang membuat Anda bersedih dan meneteskan air mata, atau membuat tempat tidur Anda selalu terasa gerah.

Perlu diingat, orang yang duduk di atas tanah tak akan pernah jatuh, dan manusia tidak akan pernah menendang anjing yang sudah mati. Adapun mereka, marah dan kesal kepada Anda adalah karena mungkin Anda mengungguli mereka dalam hal kebaikan, keilmuan, tindak tanduk, atau harta. Jelasnya, Anda di mata mereka adalah orang berdosa yang tak terampuni sampai Anda melepaskan semua karunia dan nikmat Allah yang pada diri Anda, atau sampai Anda meninggalkan semua sifat terpuji dan nilai-nilai luhur yang selama ini Anda pegang teguh. Dan menjadi orang yang bodoh, pandir dan tolol adalah yang mereka inginkan dari diri Anda.

Oleh sebab itu, waspadalah terhadap apa yang mereka katakan. Kuatkan jiwa untuk mendengar kritikan, cemoohan dan hinaan mereka. Bersikaplah laksana batu cadas; tetap kokoh berdiri meski diterpa butiranbutiran salju yang menderanya setiap saat, dan ia justru semakin kokoh karenanya. Artinya, jika Anda merasa terusik dan terpengaruh oleh kritikan atau cemoohan mereka, berarti Anda telah meluluskan keinginan mereka untuk mengotori dan mencemarkan kehidupan Anda. Padahal, yang terbaik adalah menjawab atau merespon kritikan mereka dengan menunjukkan akhlak yang baik. Acuhkan saja mereka, dan jangan pernah merasa tertekan oleh setiap upadaya mereka untuk menjatuhkan Anda. Sebab, kritikan mereka yang menyakitkan itu pada hakekatnya merupakan ungkapan penghormatan untuk Anda. Yakni, semakin tinggi derajat dan posisi yang Anda duduki, maka akan semakin pedas pula kritikan itu.

Betapapun, Anda akan kesulitan membungkam mulut mereka dan menahan gerakan lidah mereka. Yang Anda mampu adalah hanya mengubur dalam-dalam setiap kritikan mereka, mengabaikan solah polah mereka pada Anda, dan cukup mengomentari setiap perkataan mereka sebagaimana yang diperintahkan Allah,

{Katakanlah (kepada mereka): "Matilah kamu karena kemarahanmu itu."} - (QS. Ali 'Imran: 119)

Bahkan, Anda juga dapat 'menyumpal' mulut mereka dengan 'potongan-potongan daging' agar diam seribu bahasa dengan cara memperbanyak keutamaan, memperbaiki akhlak, dan meluruskan setiap kesalahan Anda. Dan bila Anda ingin diterima oleh semua pihak, dicintai semua orang, dan terhindar dari cela, berarti Anda telah menginginkan sesuatu yang mustahii terjadi dan mengangankan sesuatu yang terlalu jauh untuk diwujudkan.

No comments: