23 July 2014

Travellingbie : Tanah Serambi Makkah - Nanggroe Aceh

NYERI ACEH

Tanah Aceh, nyeri kami
nyeri daging dan tulang kami
nyeri darah dan tangis kami
nyeri gigil,
nyeri perih
nyeri kami
inilah nyeri kami.
nyeri laut menggulung pantai
lumatlah rumah,
remuklah pohon
dan tubuh kami, tubuh kami
bercecer dihimpitan pohon itu
hanyut bersama papan berlumut
mengapung di jembatan roboh
nyelinap di selokan
terdampar di trotoar basah
tersangkut pada ranting-ranting beku
Tanah Serambi Mekkah, nyeri kami
nyeri daging dan tulang kami
nyeri darah dan tangis kami
nyeri gigil
nyeri perih
nyeri kami
inilah nyeri kami
bocang bocah polos
berlari di pasir.
di belakangnya ibu dan bapak
menangkapi ikan-ikan terdampar
ketika laut surut
tapi tiba-tiba
gemuruh menerbangkan pasir
langit gelap
ombak membentuk lipatan
menerjang dari arah belakang
tubuh rapuh tersentak ke depan
membentur beton-beton
terdorong ribuan meter
bocah bocah itu
bagai kapas terlilit gulungan laut
terdampar di tanah datar
menghapus jejak-jejak di pasir
lenyaplah tawa
raiblah canda
Nestapa Aceh dalam nyeri dan perih kami
jangan kalian cari lagi ‪#‎Meulaboh
jangan kalian tanya di mana ‪#‎BandaAceh‬
dimana ‪#‎Calang‬, ‪#‎Teunom‬, ‪#‎Lamno‬, ‪#‎Lhokseumawe‬, ‪#‎Bireuen‬, atau ‪#‎Sigli‬
peta-peta telah koyak
terlipat dalam gulungan laut
Ya Allah
rebahkanlah mereka
bocah-bocah itu,
orang-orang tua itu
laki-laki dan perempuan itu
di atas permadani-Mu yang harum
tempatkanlah mereka pada
sisi-Mu yang maha mulia
dan kepada kami, ya Allah
berilah kekuatan
menanggungkan perih ini
menjadikannya cermin
tempat kami memungut hikmah.

2004
din saja

No comments: